Kisah Kesaktian Syeikh Anwar atau Mbah Wardoyo

Pendopo Syeikh Anwar & Syeikh Syafi'i

Syeikh Anwar  merupakan pendatang dari jawa tengah dan menetap di Banjarmlati kediri sampai tutup usia beliau. simpang siur dari Kisah masyarakat sekitar maupun dari cucu buyut turunan beliau, Mbah Wardoyo berasal  dari Magelang hijrah ke Kediri ( bisa jadi ditugaskan pangeran Diponegoro )  dan dengan berjalanya waktu Syeikh Anwar menikahi putrinya Syeikh Zainal Abidin bin Ali Maklum bin Ambiya Bin Basyarudin tulungagung bin abdurohman bin Abdullah mursyad kediri. pernikahan Syeikh Anwar dengan putri syeikh Zainal Abidin setau penulis memiliki putri Nyai Mutmainah ( yang di peristri Syeikh Arif Wiro, Makam dimekkah, pendiri ponpes Prambon Nganjuk)

Menurut kisah  Masyarakat Setempat Syeikh Anwar mempunyai nama julukan  yaitu Mbah Wardoyo artinya Syeikh Anwar yang digdaya atau sakti, Disisi lain dalam era Penjajahan Bangsa Belanda dari sekian banyak Senopati Pangeran Diponegoro,  Syeikh Anwar Adalah Salah satu Senopati yang dinobatkan oleh   Pangeran Diponegoro. 

amalan waliyulloh kramat 

Letak lokasi Makam Syeikh Anwar Wardoyo beralamatkan di desa Banjarmlati, Mojoroto kediri, Makamnya berdampingan dengan paman beliau yang bernama Syeikh Syafi'i bin abdurozaq bin soleh bin syafi'i bin Abdurohman bin Abdulloh Musa bin zainudin bin Abdulloh Malik Karim bin Hanafi Musa bin Sunan Bayat .

Menurut  kisah turun temurun sebelum Syeikh Anwar Wardoyo meninggal beliau menggali liang lahat sendiri untuk makam beliau nanti, dan di saat tepat waktunya beliau mengahap Allah SWT atau Syeikh Anwar wafat, singkat cerita setelah jasad beliau di Sholati, maka para kerabat bergegas mengangkat keranda tetapi  terasa ringan,setelah keranda dibuka ternyata jasad beliau  sudah tidak ada, dan liang lahat yang beliau gali sebelumnya sudah tertutup tanah membentuk makam beliau. Subhanallah 

Menurut Ulama Qhukama' atau Ahli Hikmah mengatakan bahwa Makam Syeikh Anwar bersinar menjulang sampai ke langit. Salah satunya Ulama dari Nganjuk bernama Mbah Kiai Asrori saat sepulang dari ziarah di makam Mbah Maksum Randu Lawang, Bulu, Semen, beliau melihat sinar menjulang ke langit , sehinggga mbah Kiai Asrori penasaran dengan sinar tersebut maka ditelusuri saat itu juga sekalian mau perjalanan pulang ternyata sinar tersebut berasal dari makam Syeikh Anwar Wardoyo.

Kisah Tirakat Syeikh Anwar selain tidak lepas wirid tiap nafasnya kepada Allah SWT beliau juga tirakat makan kunir saja untuk mengisi perut beliau selama 4 tahun,  setelah itu cerita mbah samsul kec. semen, Mbah Wardoyo bertapa di perut kerbau selama 6 tahun.

Sangking Keramatnya makam beliau menurut cerita penduduk setempat setiap ada hajatan tidak berani membunyikan musik keras-keras ataupun tanggapan orkes Dll, pernah juga ulama berinisial "M" tidak lain buyut beliau waktu itu berziarah ke makam Syeikh Anwar tidak bisa pulang / masuk di alam gaib serta bingung mau pulang "hanya berputar-putar tidak tau jalan pulang, setelah ditegur pamanya yaitu Syeikh Ibrahim bin Sholeh Banjarmlati bin Abror bin Zainal Abidin Bin Ali Maklum bin Ambiya baru sadar. intinya mbah ibrahim menegur ponakannya tersebut  inisial "M", kurang lebihnya berkata : hei "M" meneh-meneh dokarmu ojo dideleh cedak makam mbae, kuatir kuda mu buang air besar ataupun kencing neng kunu. Setelah itu "M" baru sadar dan  bisa pulang. padahal Delman ulama "M" tadi jaraknya kisaran 30 meter jauhnya di ikat dari  makam Syeikh Anwar 

Ulama Lainya yang segan dengan Makam Syeikh Anwar :

• Mbh mundzir bandar kidul yang dulu sholat nya sehari ada yang bilang 100 ataupun 500, bahkan ada yang blng 1000 rokaat, kalau ziaroh maqom Syeikh Anwar Wardoyo  berangkat  setelah Sholat Asyar, tapi jika ketongan magrib berbunyi, maka Mbh mundzir bergegas pulang karena saking Keramatnya ,
• Ihsan bin dahlan jampes saat proses membuat karyanya Siraj ath-Thalibin Yang terkenal sampai karya beliau dijadikan metode belajar di Universitas Islam Al-Azhar Mesir, yang mana  setiap mengalami titik buntu mengarang kitab Siraj ath-Thalibin "Informasi dari narasumber : maka Beliau ziarah ke 3 waliyullah yaitu" Syeikh Wasil Setono Gedong, Syeikh Anwar dan Syeikh Ambiya", disaat ziaroh ke sesepuh banjar melati berjalan kurang lebih 300 atau 500 meter sandalnya di lepas tidak berani pakai alas kaki sangking menghormatinya dan ta'dzimnya, Syeikh Ihsan merupakan tidak lain cucu sesepuh dari Banjarmlati juga.
• dll

Selama ratusan tahun tidak ada yang berani mendirikan Pendopo di Makam Syeikh Anwar (tidak mau dibangun), setelah ditirakati dengan zikir Al -Ambiya'iyyah (Zikirnya Syeikh Anwar semasa hidup) di lantunkan selama 1.5 tahun rutin tiap malam tiada putus/istiqomah oleh Abah Muhammad Rizqon Sauqi Al-Hafidz dan Gus Rofiq dengan berjalannya waktu ada jama'ah yang mengikuti Zikiran di makam beliau mulai tahun 2016, itupun pembangunan pendopo yang mana pendopo baru bisa dibangun Tahun 2018 oleh donatur tidak lain cucu beliau yang bernama Gus Agus Sutrisno (Mbah Tris) atas kuasa Allah SWT Karena Keilmuan serta kealiman Syeikh Anwar dan Syeikh Syafi'i dimasa hidup beliau berdua, dalam pembangunan Pendopo saat itu ada kejanggalan dan terpaksa makam tidak di kasih atap (bagian atas makam beliau dibiarkan terbuka )

Note : dzikir al ambiya' iyyah merupakan dzikir dengan metode "tawasul, Fateha, Sholawat, zikir," untuk para ambiya' para auliya' para sholihin serta hanya mencari syafa'at Nabi Muhammad SAW & Ridho alloh SWT yg di amalkan para wali era mbh ambiya'  bin basyarodin tulungagung bin abdurrohman bin abdulloh mursyad kediri bin ali yasin bin abdulloh bin pangeran keroso bin sunan giri bin maulana ishaq bin syeach jumadil qubro.

Menurut keterangan mbah syi pengasuh pondok pesantren Al-'Alawi Banjarmlati keturunan Syeikh Wardoyo :

• Mbah hisyam pondok pasantren Madin Mambaul Hisan Isyar" prambon nganjuk. 
• Kh. Iskandar Jamsaren, kediri ( beliau juga punya cucu mendirikan pondok pesantren di Banyuwangi yaitu KH. muhammad Anwar Iskandar.
• Gus Nur Muhammad Pondok Pesantren Assydiqiyah Tangerang dan jakarta.
• dll

Baca aritikel : modul PDF+rekaman Zikir Waliyullah sepuh Banjarmlati Kediri